Rabu, 20 November 2019

Resensi buku- Filsafat Seni- Jakob Sumardjo

Rabu, November 2019


Resensi Buku
  Resensi Buku




Identitas :
Judul buku       : Filsafat Seni
Pengarang       : Jakob Sumardjo
Penerbit           : ITB (Institut Teknologi Bandung)
Tahun terbit    : 2000
Tebal buku      : 372 halaman

Sinopsis buku
Apakah seni itu?
Buku ini merupakan usaha memahami secara mendasar gejala yang disebut seni itu. dan gejala seni adalah gejala tentang nilai. Di dalam buku ini tidak hanya membicarakan filsafat tentang seni, namun berisi tentang ilmu-ilmu seni. Ilmu seni harus dibedakan dengan seni. Seni itu tentang penghayatan, sedangkan ilmu adalah soal pemahaman. Seni untuk dinikmati, sementara ilmu seni untuk memahami. Seni juga dapat ditinjau dari segi estetikanya, yang berarti menjadi objek ilmu sekaligus filsafat. Seni dapat pula menjadi objek sejarah. Dalam bermasyarakat, seni selalu dikaitkan dengan masalah moral. Ada pandangan bahwa seni dan moral adalah dua tugas yang berbeda, seni mengabdi kepada keindahan, sedangkan moral pada kebaikan.
Bagaimana hubungan antara nilai masyarakat dan seniman dan para penanggap seni? Persoalan itu menyangkut kreativitas, pengalaman seni, ekspresi seni, jarak estetik, struktur dan bentuk seni, material dan medium seni, seni rakyat, seni massa, seni elit budaya. Semua jawaban filsafat seni yang amat beragam itu memaksa kita menentukan pilihan sendiri.

Kelebihan buku
Buku ini dapat dibaca semua orang, karena dalam buku ini membahas tentang seni secara keseluruhan. Yang bisa menambah ilmu dan pengetahuan bagi seniman maupun orang awam. Buku ini juga sangat menarik, karena dilengkapi kesimpulan isi buku dari awal sampai akhir sehingga memudahkan dalam memahami setiap penjelasan.


Kelemahan buku 
Didalam buku ini kurang adanya gambar-gambar untuk membuat pembaca lebih senang membacanya, isian buku juga kurang menarik, serta sampul buku yang terlihat polos.

uny.ac.id library.uny.ac.id journal.uny.ac.id

Jumat, 06 September 2019

Festival Dahau di Taman Budaya Sendawar di Kutai Barat, Kalimantan Timur

Kabupaten Kutai Barat terletak di Provinsi Kalimantan Timur dengan ibu kota kecil bernama Sendawar. Festival dahau adalah persembahan berbagai tarian dari setiap etnis di kutai barat, tari ini di sebut sebagai tari kolosal karena penari nya berjumlah ratusan bahkan ribuan baik laki- laki maupun perempuan. Bertempat di Taman Budaya Sendawar (TBS).




Adapun berbagai tarian kolosal yang dipersembahkan yaitu:

1.ETNIS TUNJUNG
Untaian dan air harum wangi yang di percikan,di mohonkan menjadi penyejuk suasana dari raga sepanjang upacara kasih sayang ini,melambang dalam gerakan tarian dan tembang yang di lantun kan seluas sawang.Kami semua para pejabat ,undangan,penonton,kiranya,di berkati penguasa dan semesta dalam menikmati setiap gerakan para penari.


2.ETNIS AOHENG
Gerakan tari ini gerakan gemulai dewa dewi yang turun memberkati dan tinggi tangan dan kaki yang serempak bergerak memuji keharuman bumi.Kami menari dengan hati yang memuji kehidupan yang di warisi nenek moyang kami.

3ETNIS KENYAH ( Tari Burung Enggang)
Inilah tarian dari tangan kaki kami yang memuji bumi ,Kami mengucapkan kata -kata puja ,jiwa kami yang menyanyangi dengan liturgi hati,Para dewa dan kekasih dewi yang memberkati dengn jemari suci .Kami selalu mengolah restu di dedaunan kehidupan yang memberi kami harapan untuk bertahan.

4.ETNIS DAHAU ( Tari Hudoq Apah )
hudoq sebagai upaya menanam keberkatan di dalam kemasyarakatan semua warga,Pergi segala bimbang dan pergi ke ujung -ujung bumi .Kami menampung kekuatan kerja badan dan jiwa membina hidup bahagia. Dan hanya ditarikan oleh laki-laki.

5.Tari Nusantara
Kutai Barat  Tidak sendiri lagi
Kami damai bersama,bersatu bersama saudara -saudariku. Inilah makna dalam setiap gerakan tari nusantara membawa suasana damai dan bersatu dibawah berbagai keanekaragaman budaya.






Cintailah budaya mu, lestarikan budayamu
SALAM BUDAYA
Jangan lupa untuk berkunjung ke kota sendawar, kab. Kutai barat ,Prov. Kalimantan Timur.



Keanekaragaman bahasa daerah dan Tradisi Adat di Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Kabupaten kutai barat memiliki semboyan Tanaa Purai Ngeriman yang berarti tanah subur melimpah ruah. Disini terkenal dengan beragam bahasa nya yg berbeda beda meskipun sesama suku dayak dan berbagai bahasa yang umum dipakai yaitu :
1. Bahasa Tunjung
2. Bahasa Benuaq
3. Bahasa Bahau
4. Bahasa Kenyah
Tetapi Bahasa Indonesia tetap digunakan dalam sehari-hari selain bahasa daerah karena sebagai bahasa yang menyatukan keanekaragaman bahasa di seluruh Indonesia.




1. Tradisi adat ini biasanya di sebut sebagai potong kerbau biasanya dilakukan oleh dayak tunjung dan benuaq ketika ada keluarga yang meninggal maka akan di kurbankan sapi atau kerbau untuk di persembahkan untuk keluarga yang sudah meninggal agar dapat dipelihara dan dibawa ke alam lain. Dan tradisi ini sudah turun temurun dari nenek moyang dan tetap dilestarikan sampai sekarang.

2. Tradisi adat biasa di sebut beliant bawo yang biasanya dilakukan oleh laki-laki tua maupun muda makna dalam tarian ini adalah ketika ada seseorang yang sakit maka penyakitnya akan disembuhkan. Tarian ini biasanya di iringi oleh musik dan berbagai aksesoris dari ujung kepala sampai kaki. Dan setiap penari tidak memakai baju dan hanya memakai bawahan yang di sebut Ketau.


3. Ketika ada anggota keluarga yang meninggal maka tradisi adat yg dilakukan adalah upacara adat kwangkay ataupun kenyau. Biasanya para penari ini menggendong tempurung kelapa yang sudah tua yang di bungkus dalam kain batik lalu diikat. Biasanya yang dipakai dikepala ketika menari disebut laungk. Dan biasanya ditarikan hanya pada malam hari saja. Selama acara adat masih berlangsung, paling lama adalah 1 bulan.